Minggu, 30 November 2014

Kesehatan Ternak

Kesehatan Ternak



 

 

I. PENDAHULUAN 




1.1 Latar Belakang
Faktor kesehatan ternak sangat menentukan keberhasilan kita di dalam suatu usaha peternakan. Oleh karena itu menjaga kesehatan ternak harus menjadi salah satu prioritas utama disamping kualitas makanan ternak dan tata laksana yang memadai.
Sanitasi kandang ternak kambing merupakan usaha dalam rangka membebaskan kandang dari bibit-bibit penyakit maupun parasit lainnya dengan mengunakan obat-obatan pengendali seperti disinfectan pada dosis yang dianjurkan. Tindakan ini harus dilakukan secara rutin pada kandang yang akan ditempati oleh ternak. Jika ternak mengalami sakit dikandang, maka harus dipilih jenis disinfectan pada dosis yang lebih tinggi agar penyakit yang sama tidak menyerang pada penyakit yang lain. Sanitasi dapat menjamin ternak lebih sehat, sebab lingkungan yang kotor dapat memancing bibit penyakit.
Sanitasi terhadap kandang harus dilakukan secara menyeluruh, yakni terhadap lingkungan sekitar dan terhadap peralatan yang berhubungan dengan ternak. Lingkungan yang kotor dan tidak terurus merupakan media yang baik bagi berbagai jenis serangga penyebar penyakit. Kutu dan caplak penghisap darah dapat bersarang dicelah-celah kandang sehingga merupakan sasaran utama dalam melakukan sanitasi. 
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum  kali ini tidak lain adalah untuk memberi pengetahuan dan mencoba terjun langsung dalam proses pembersihan kandang secara menyeluruh baik dari kotoran, air seni dan juga dari sisa-sisa pakannya. 

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tindakan yang sering dilakukan peternak untuk menjaga farm dari infeksi penyakit adalah sanitasi . Sanitasi merupakan tindakan untuk membunuh patogen atau bibit penyakit.  Sanitasi yang paling sering dilakukan peternak adalah dengan desinfeksi/ penyemprotan kandang menggunakan desinfektan.  Dengan asumsi desinfektan tersebut akan membunuh bibit penyakit di kandang atau lingkungan kandang. Sebenarnya tindakan sanitasi tidak hanya berkaitan dengan desinfeksi saja, namun ada banyak kegiatan lain yang merupakan sanitasi, seperti sebelum pekerja/tamu masuk ke dalam kandang mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan baju khusus untuk bekerja, menggunakan alas kaki (sandal/sepatu boots) khusus untuk masuk ke dalam kandang, celup alas kaki dalam desinfektan (Antisep, Medisep). Hal-hal sederhana itu sebenarnya juga dapat meminimalkan terjadinya penularan penyakit.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sanitasi adalah :
1.    Ruang dan alat yang akan disanitasi,
2.    Metode yang akan digunakan,
3.    Bahan atau zat kimia serta aplikasinya,
4.    Monitoring program sanitasi,
5.    Harga bahan kimia yang akan digunakan,
6.    Keterampilam pekerja
7.    Sifat bahan atau produk dimana kegiatan tersebut akan dilakukan. (Dombafarm.2012)

2.1 Kandang sapi

Beberapa tindakan yang wajib dilakukan peternak dalam aktivitas sanitasi kandang (Yudi Effriansyah. 2012) :
a.    Selalu membersihkan alat yang telah digunakan dengan desinfektan dan menjemur dibawah sinar matahari.
b.    Menjaga kebersihan kandang dengan cara:
·      Merancang ventilasi kandang agar sirkulasi udara lancer
·       Merancang bangunan kandang agar cahaya matahari dapat masuk ke kandang
·       Tidak membiarkan kotoran sapi menumpuk di kandang
·      Segera membersihkan sisa pakan yang berceceran pada lantai kandang
c.    Menjaga kebersihan areal luar kandang, seperti membersihkan semak-semak atau sampah peternakan.
d.   Menjaga kebersihan sapi, salah satunya dengan cara memandikan sapi. Kulit yang kotor dapat menyebabkan:
·      Radang kulit,
·       Menggangu kenyamanan sapi sehingga pertumbuhannya tidak maksimal, dan
·      Sapi kesulitan mengatur suhu tubuh.
e.    Menjaga kebersihan petugas kamdang/pekerja kandang.
f.     Menjaga kebersihan pakan, dengan cara menghindari pemberian pakan yang tercemaroleh bahan-bahan yang membahayakan ternak, seperti:
·      Terkontaminasi logam, besi, seng,dan lainnya.
·      Racun alami seperti pada pakan hijauan daun koro, daun ketela pohon serta bunga turi merah.
Perancangan tata cara sanitasi kandang sapi merupakan bagian penting dalam pengolahan limbah peternakan sapi. Sanitasi yang baik akan mempermudah pengolahan dan meningkatkan mutu limbah. Selain itu, pengolahan limbah dapat menjadi sumber pendapatan keluarga yang tidak kecil nilainya.
Kandang yang kotor sangat merugikan karena :
·      berakibat buruk terutama terhadap kesehatan pemelihara.
·       berakibat buruk terhadap kesehatan ternak. Lantai yang kotor, penuh dengan mikroba yang akan mencemari ambing dan putting sehingga memudahkan terjadinya penyakit radang ambing (mastitis).
·       menurunkan kualitas susu :
ü susu tercemari mikroba sehingga cepat rusak atau cepat pecah
ü  susu menjadi bau karena menyerap bau kandang.
Menurut PT. Indolakto (2010), kegiatan sanitasi memiliki beberapa keuntungan dan kerugian jika tidak melakukannya. Diantaranya yaitu :
Keuntungan melakukan sanitasi
a.    Pencegahan penyakit
b.    Hemat biaya pengo-batan ternak
c.    Menjaga kesehatan sapi
d.   Meningkatkan nafsu makan ternak
e.    Susu tidak mudah rusak
f.     Susu terjaga kualitasnya
g.    Kandang dan lingkungan kerja nyaman
Kerugian bagi yang tidak melakukan
Sanitasi
a.    Sapi perah rawan sekali terkena mastitis
b.    Menurunkan kualitas dan produksi susu
c.    Susu mudah sekali rusak
d.   Boros biaya pengobatan

2.2 Kandang kambing dan domba

Kandang kambing harus dibersihkan rutin setiap pagi, terutama lantai yang penuh dengan kotoran kambing. Tempat pakan dan tempat minum juga harus dibersihkan tiap hari untuk mencegah penyebaran penyakit melalui makanan dan minuman. Setidaknya setiap 6 bulan sekali kandang sebaiknya dikosongkan dan disemprot dengan disinfektan dengan tujuan membunuh mkroba penyebab penyakit.
Menurut Agung Purnomoadi (2003) langkah-langkah sanitasi kandang kambing adalah sebagai berikut :
·      Pembersihan kandang kambing dan domba (kandang panggung) dilakukaan dua kali sehari, pagi hari jam 07.30 – 08.30. sebelumnya ternak bisa dikeluarkan dulu, dilepas di “exercise yard” agar bisa sekaligus meruput.
·      Bersihkan lantai panggung dengan sapu lidi. Tanpa menggunakan air karena fesesnya biasanya kering. Pembersihan lantai kandang dengan mengggunakan air bisa dilakukan jika keadaan kandang sangat kotor dan sulit dibersihkan.
·      Tempat pakan dibersihkan dari sisa-sisa pakan, dan disapu hingga bersih.
·      Bersihkan lantai kolong dari feses, urine, sisa pakan dan kotoran lain. Gunakanlah sapu lidi, sekop tanah dan sapu ijuk, kemudian kotoran diangkut kerumah pupuk. Kalau kondisinya terlalu kotor dan sulit dibersihkan gunakanlah air dan koseklah lantainya denga sapu lidi.
·      Got/selokan dalam dan luar kandang dibersihkan hingga alirannya bisa lancar.
·      Bersihkan lingkungan kandang dari segala macam sampah, genangan air ditimbuni tanah, dan semua peralatan kandang yang berserakan ditempatkan kembali pada tempat yang benar.
·      Pekerjaan desinfektan dapat dilakukan seperti yang dilakukan pada kandang sapi.
·      Setelah kondisi kandang menjadi bersih dan nyaman kambing/ domba dimasukkan kembali ke dalam kandang.
Beberapa Penyakit akibat sanitasi yang buruk menurut Jakes (2011).
a.    Mastitis
Penyakit mastitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri akibat sanitasi /kebersihan yang kurang baik. Penyakit ini ditandai oleh pembengkakan ambing yang biasanya disebabkan oleh kontaminasi bakteri. Gejala terserang mastitis adalah demam/temperature tubuh meningkat, ternak kelihatan kesakitan bila ambing disentuh dan putting membengkak. Ambing yang terinfeksi terasa dingin dan berubah warna dari warna normal pink menjadi kemerahan atau menghitam. Warna air susu kemerahan/ kuning/ kehijauan.
b.    Koksidiosis
Penyakit koksidiosis disebabkan oleh parasit koksidia didalam saluran cerna (usus). Kondisi stress akibat kepadatan kandang yang terlalu tinggi, kelembaban tinggi dan kandang kotor memacu timbulnya koksidiosis. Koksidiosis juga mendiring timbulnya penyakit lain seperti pneumonia. Kombinasi koksidiosis dengan pneumonia sering berdampak fatal. yang menyebabkan diarea disertai bercak darah.
c.    Pneumonia
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai bacteria maupun virus, bahkan parasit (parasit paru) serta akibat reaksi alergik. Penyakit ini sangat mudah terjadi pada anak kambing pra-sapih yang tidak mendapat cukup kolostrum saat dilahirkan atau dipelihara dalam kandang dengan kepadatan tinggi. Penyakit ini sering dipicu oleh cekaman, misalnya akibat ventilasi yang kurang baik sehingga humiditas (kelembaban) didalam kandang tinggi.
d.      Skabies
Penyakit skabies adalah gangguan pada permukaan kulit akibat infestasi parasit eksternal (kutu). Penyakit ini sering juga disebut kudisan karena menyebabkan kerusakan pada permukaan kulit.

III. MATERI DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Kesehatan Ternak dengan materi Sanitasi Kandang Sapi, kambing dan domba pada hari Kamis, tanggal 3 Oktober 2013 pukul 14.00-17.00 WIB di Peternakan sapi, kambing dan domba kampus Gunung Gede, Diploma IPB.

3.2 Materi

Alat  yang digunakan dalam praktikum ini adalah sapu lidi, sekop, gerobak dorong, ember, sikat, alat penggaruk dan sumber air.

3.3 Metode

3.3.1 sapi

Adapun langkah-langkah pelaksanaan sanitasi kebersihan kandang sapi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
·         Tempat pakan dibersihkan dari sisa-sisa batang rumput.
·         Setelah itu tempat pakan dan minum dibersihkan dengan disikat, kemudian disiram dengan air hingga kotorannya pergi.
·         Feses pada lantai kandang dibuang dengan menggunakan sekop, kemudian lantai kandang disemprot menggunakan selang yang dialiri air bertekanan tinggi, agar sisa feses dan urine mudah dibuang ke selokan menggunakan alat penggaruk.
·         Air beserta feses yang ada diselokan didorong menggunakan sapu ketempat penampungan kotoran.

3.3.2  kambing dan domba

langkah-langkah pelaksanaan sanitasi kebersihan kandang kambing dan domba yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
·      Bersihkan lantai panggung dari feses dengan sapu lidi.
·      Pakan yang berceceran dikumpulkan dan dibuang.
·      Feses, urine dan sisa pakan yang berceceran dikolong ditarik dan dikumpulkan menggunakkan tongkat penggaruk dan sapu lidi .
·      Feses yang telah dikumpulkan dimasukkan kedalam gerobak sorong untuk diangkut ke tempat pembuangan kotoran kambing.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Ternak
Sebelum
sesudah
Sapi
·      Lalat banyak menempel pada kotoran ternak, tubuh sapi dan parit kandang
·      Tempat pakan/ minum dan parit berwarna keruh dan bau
·      Feses berserakan dilantai
·      Lantai licin dan tergenang urine ternak
·      Parit dipenuhi genangan feses
·      Lalat tidak hinggap lagi pada lantai dan tubuh ternak
·      Tempat pakan/minum dan parit bersih
·      Lantai bersih dari feses
·      Lantai bersih dan tidak licin
·      Parit tidak tersumbat oleh kotoran ternak
Kambing dan domba
·      Sisa pakan berceceran didalam kandang
·      Feses berserakan bahkan terdapat feses dan urine yang menumpuk pada lantai panggung
·      Feses, urine dan sisa pakan yang menumpuk dibawah kolong
·      Lantai bersih dan tidak lagi terdapat feses, sisa pakan yang berserakan dan menumpuk
·      Bagian bawah kolong tidak lagi terdapat kotoran yang menumpuk.

4.2 Pembahasan

Penerapan dari prinsip-prinsip sanitasi adalah untuk memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan yang baik pada ternak dan manusia. Prinsip sanitasi yaitu bersih secara fisik, bersih secara kimiawi (tidak mengandung bahan kimia yang membahayakan) dan bersih secara mikrobiologis.
Kontaminasi mikroorganisme dapat terjadi pada semua titik dalam proses produksi. Oleh karenanya sanitasi harus diterapkan pada semua proses produksi ternak dan penanganan pasca panen. Resiko terjadinya penyakit pada ternak dan juga manusia dipengaruhi oleh interaksi antara 3 komponen yaitu ternak, lingkungan dan mikroorganisme.
Didalam pembersihan kandang  tentunya harus memiliki prospek didalam membersihkan lantai kandang dalam hal ini hasil dari pembersihan. Didalam praktikum ini factor utama yang paling utama adalah pembersihan parit kandang (selokan), dinding kandang, lantai kandang, tempat pakan, tempat minum, dan tempat konsetrat. Licinnya kandang sapi dan bau adalah factor dari urin dan feses sapi yang dihinggapi lalat. Kunci utama yang sulit terpisah dari praktikum ini adalah factor pendukung lainnya seperti sumber air, cangkul, sekop, sapu lidi, sikat, dan sebagainya.

SIMPULAN

Kebersihan  merupakan  hal  yang  utama  dalam pemeliharaan ternak.  Kedisiplinan  dan  konsistensi dalam  menjaga  kebersihan  kandang  kunci  utama  dalam menigkatkan produktivitas  ternak.  Dengan langkah  seperti   ini  maka   kontaminasi  bibit  penyakit   dapat  di  minimalkan, karena sanitasi sendiri merupakan salah satu bentuk pencegahan dari penyakit. Bukankah lebih baik mencegah dari pada mengobati, untuk itu sanitasi mutlak diperlukan pada suatu peternakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar